Hore_e
... !!!
Moment yang sangat
kutunggu-tunggu, kunanti-nanti. Selalu kupanjatkan dalam doa pagi sore, siang
malam, sampai bertapa di merapi. Akhirnya terkabul juga. Kencan oh kencan!
Hal yang katanya wajib bagi
mereka yang berstatus pacaran. Masa yang tak pernah dilewati mini bus, eh
muda-mudi. Waktu yang selalu ditunggu setiap akhir pekan. Persiapan selalu
nomor satu, demi kencan malam minggu.
Begitu pula denganku. Satu minggu
sebelum kencan datang, sudah kumulai mempersiapkan segala sesuatunya. Pakai baju
apa? Rok yang mana? Kerudung warna apa? Tas ransel atau sempang? Dompet kulit? Sepatu
kets atau high? Dan berbagai aksesoris lainnya tertata dengan rapi siap pakai.
Ini kencan pertamaku. Harus benar-benar tampil anggun mempesona. Benar-benar
bikin pusing sepuluh keliling bandara Adi Sucipto. Hohoho ...
Eits ...
Seorang Tika si Ukhty Ceriwis
nan manis, suka nangis, bisa kencan juga??? Tika yang kerjanya mengukur jalan,
reportase sana-sini? Tika yang dikenal cuap-cuapnya doang tanpa tahu wujudnya?
Tika yang kapanpun, dimanapun tak pernah berhenti mengeluakan suara emasnya?
Tika yang ... yang ... yang ... ya, yang itu. Cuma ada satu Tika kok di dunia
ini. Kencan? Tika? Emang kenapa sih? Masbuloh? ^_^
Maafin ya Bunda-Bunda*,
anakmu ini sudah melangkah ke zona berbahaya. I’m sorry ya Mbak-Mbak* and
Mas-mas*, adekmu berhasil berada satu point di depan kalian. Hal ini
benar-benar disengaja dan dilakukan dengan kesadaran ekstra. Tapi tenang saja,
ini bukan kencan yang biasa dilakukan para penghuni pohon toge sampai beranak
cabe-cabean kok.
Jika biasanya kencan itu oleh
dua insan yang beda jenis kelamin, aku justru memilih spesies yang sama persis
denganku. Bukan jeruk makan jeruk kok. Cuma apel makan apel, ups. Kencanku juga
beda jauh dengan mereka yang hanya berdua, diisi dengan rayuan gombal di malam
minggu.
Karena, teman kencanku adalah
Bunda Asma Nadia ^_^ . Tepatnya sabtu, 15 maret 2014, dalam acara “inspiring
woman talk” aku dan Bunda Asma nge-date di psikologi UGM. Kencan kami diisi
dengan berbagai jenis syair penuh cinta, motivasi kasih sayang, nada-nada
syahdu yang menggetarkan seluruh nadi, bermuara dihati, menusuk kedalam
jantung. Terekam di otak, teaplikasi di hari-hari yang tak akan lagi sepi.
Benar-benar kencan yang amazing, bukan ^_^ .
Kecemburuan sempat menderaku.
Bunda Asma selalu berdiri di depan, pojok sebelah kiri. Yah, aku juga duduk di
deretan kursi depan pojok kok, tapi disebelah kanan. Selalu kutunggu langkah
Bunda mendekat, tapi yah, hanya tetap menunggu hingga berlalunya waktu. Semakin
jealous saat tak seorangpun memberiku kesempatan memuntahkan melodi-melodi yang
telah kuhapal selama seminggu buat Bunda.
Akhirnya, kubalas semua itu
dengan mendominasi sesi pemotretan, kamera hanya berisi aku dan Bunda ^_^ .
Terima kasih Bunda.
Benar-benar first date terindah buatku. Kencan yang tak pernah kupikirkan
selama ini, hanya terlintas dalam mimpi. Memang kuyakin kitakan bertemu. Hanya
saja, masih tak percaya akan secepat itu.
Selalu kuingat nada-nada
cintamu :
“Jadilah muslimah seperti
Aisyah ra.”
“Jangan menghabiskan waktu,
energi, dan pikiran untuk seseorang yang tak mengukir namamu dihatinya”
“Menjadi pemimpin itu tidak
harus menjadi presiden dulu, gubernur, walikota dan lain sebagainya. Setiap
kita adalah pemimpin”
“Pemimipin bukan orang yang
hanya kaya, tapi bisa menginspirasi, bisa mengajak orang lain untuk berbuat
kebaikan, untuk menjadi lebih kreatif, untuk menolong yang lain”
“Pemimpin itu yang tangannya diatas, pemimpin
itu yang cepat memberi”
Dan lain-lain, dan seterusnya dan sebagainya.
Pesan paling penting, udah
tahukan “Assalamu’alaikum Beijing” mau di filmkan. Nyo_Ok ntar KBM Akbar nobar,
hehehe.
Yogyakarta,
03/15/14, 22:17
“Penyiar
yang Penyair”