Mentari menjadi
saksi bisu
Tangisku pecah
diantara jejeran bambu
Mengenang
butiran-butiran dosa yang kian membelenggu
Jejak-jejak noda
yang membekas pilu
Robbi…
Apakah rayuanku
pada_Mu kurang?
Atau
godaan-godaanku pada_Mu berlebihan?
Hingga tak
sadarku mengucap keluhan
Rahman…
Adakah wajibku
tak berbuah?
Atau sunnahku
mengundang dosa?
Hingga tercetus
sumpah serapah
Rahim…
Tak ingin
kuterima murka_Mu
Tak mau kusambut
azab_Mu
Tak sanggup pula
kumasuki neraka_Mu
Tapi kutak kuasa
bila harus berlarut-larut dalam ujian_Mu
Pada_Mu resahku
berlabuh
Pintaku satu,
airmata ini jatuh hanya untuk_Mu
Yogyakarta,
1122’13, Jum’at, 11:37
Tidak ada komentar:
Posting Komentar