genggam duniamu dengan ilmu

Kamis, 03 April 2014

SPMP Lembaga Informal dan Non Formal



Strategi Pemetaan Mutu bagi Lembaga Informal dan Non-formal

Musim ini, sudah begitu banyak lembaga-lembaga pendidikan yang berdiri dengan kaki tangan sendiri, tanpa bantuan atau perintah dari pihak manapun, termasuk pemerintah. Tapi tetap saja masih banyak kalangan masyarakat yang tidak menyekolahkan buah hatinya dengan alasan biaya yang begitu besar. Apalagi untuk masyarakat yang bermukim di wilayah tertinggal.
Tapi, hal tersebut tak perlu dikhawatirkan lagi. Lembaga-lembaga informal dan non-formal hadir sebagai pencerah bagi mereka yang tidak kuasa mencicipi bangku sekolah yang modern. Sesuai dengan isi UUD 1945, lembaga ini ingin turut serta dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia. Diantaranya ada Madrasah Diniyah dan Taman Bacaan Masyarakat.
Sebagai ahli manajemen pendidikan, tentunya kita juga ingin lembaga tersebut setara dengan lembaga pendidikan lainnya yang lebih baik.. Jika kita sebagai Walikota/Bupati disuatu daerah, strategi yang bagaimana yang akan kita lakukan? Sebagai contoh, penulis akan menjabarkan tentang strategi pemetaan mutu (akreditasi, sertifikasi dan evaluasi) pada lembaga informal dan non-formal Madrasah Diniyah dan Taman Bacaan Masyarakat.
Cekidot … ^_^
Sebagai pembuka, ada tiga jaringan yang dapat membantu terlaksananya strategi pemetaan mutu, yaitu :
§  Pemerintah
§  Masyarakat
§  Market/pasar
Ø  Pemerintah
Pemerintah adalah membuat kebijakan mutu tentang Madrasah Diniyah dan Taman Bacaan Masyarakat. Pemerintah tidak akan terjun langsung ke lapangan, tetapi dapat membentuk Satuan Kerja yang terdiri dari perwakilan Kemenag, Kemendikbud, maupun Mapenda. Tugas satuan kerja tesebut adalah :
·         Mengumpulkan Data
·         Mengolah data
·         Menganalisis data
·         Menetapkan langkah yang harus ditempuh untuk mencapai Kebijakan Mutu.
Ø  Masyarakat
Masyarakat adalah instansi yang sangat mengerti bagaimana keadaan wilayahnya. Karena mereka adalah orang yang langsung merasakan baik/buruknya suatu lembaga pendidikan. Karena itu pemerintah melalui timnya dapat mensurvei langsung kepada masyarakat, apa yang diinginkan dan apa pula yang sebaiknya tidak ada disuatu lembaga pendidikan.
Ø Market/pasar
Tak hanya masyarakat, market juga mempunyai peranan penting dalam kemajuan suatu lembaga pendidikan. Baiknya pemerintah juga melakukan pendekatan kepada pihak pasar. Tanpa bantuan pihak market, pemerintah bias kesulitan mengetahui hal apa yang sedang menjadi tranding topic atau permasalahan apa yang paling laris dalam lembaga pendidikan.
Masyarakat dan market adalah sasaran dalam pengumpulan data.
Setelah ketiga jaringan ini saling berinteraksi dan terjalin koneksi yang baik, maka langkah selanjutnya menjalankan tugas dari satuan kerja. Setelah mengumpulkan data yang didapat dari hasil pendekatan pada masyarakat dan market, pemerintah dalam hal ini Walikota/Bupati bersama timnya dapat melakukan strategi selanjutnya.
·         Pengolahan Data, yaitu berupa verivikasi dan validasi data yang telah terkumpul seperti data visi, misi, dan tujuan Madrasah Diniyah maupun TBM, serta akta pendirian, profil tenaga pendidik, saran prasrana, dan lain-lain.ntuk memastikan kecukupan data. Selanjutnya diklasifikasi dengan coding dan marking sesuai kebutuhan. Data visual menjadi ending dalam pengolahan data.
·         Analisis Data, yaitu berupa interpretasi, penilaian, dan penelitian secara sistematis dan menyeluruh bagi data yang telah diolah. Hal yang menjadi pertimbangan yaitu adakah keterkaitan antar elemen dan intergrasinya. Setelah semua proses tersebut berjalan, idealnya dapat direkomendasikan sebagai perbaikan dan peningkatan hasil bagi Madrasah Diniyah dan TBM. Rekomendasi tersebut berisi indikator keberhasilan sasaran, target waktu pencapaian indikator dan penanggungjawab pelaksanaannya.
·         Menetapkan Langkah yang Ingin Dicapai, yaitu bagi Madrasah Diniyah dapat melakukan pembinaan dan pelatihan bagi tenaga pendidik agar dapat professional dalam menjalankan amanahnya. Menyelenggarakan kegiatan tentang materi/bahan ajar, metode/cara mengajar yang efektif dan menarik bagi para guru. Membangun kerjasama antara pihak Madrasah Diniyah dengan pemerintah kabupaten/kota demi kemajuan lembaga. Sedangkan bagi Taman Bacaan Masyarakat, dapat melakukan program pelatihan bagi pengelola TBM tentang cara-cara mengelola lembaga lebih baik lagi. Mengadakan event-event bagi masyarakat yang berkaitan dengan TBM agar masyarakat mengerti akan pentingnya membaca. Membantu dalam pendanaan TBM, ikut melengkapi koleksi bacaan yang diminati masyarakat, serta membantu dalam perbaikan atau kelengkapan sarana prasarana TBM agar tercipta suasana yang nyaman ketika membaca.

Demikian strategi pemetaan mutu yang dapat dilakukan demi kemajuan lembaga informal dan non-formal. Semoga bermanfaat ^_^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar